Gabung dan dapatkan Gaji s.d. $ 400 setiap bulannya GRATISSSS!!!

Thursday, February 19, 2009

Perbedaan Persepsi

Saya dapat email dari teman yang menurut saya bagus untuk direnungkan...


Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya di hadapan sang Istri berpesan DUA hal kepada 2 anak laki-lakinya :

- Pertama : Jangan pernah menagih hutang kepada orang yg berhutang kepadamu.
- Kedua : Jika pergi ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.

Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.

Pada suatu hari sang Ibu menanyakan hal itu kepada mereka.

Jawab anak yang bungsu :
"Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih".
"Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak".

Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang Ibu pun bertanya hal yang sama.
Jawab anak sulung :
"Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modal
tidak susut".

"Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam.
Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup."

"Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama".

MORAL CERITA :
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan presepsi yang berbeda.
Jika kita melihat dengan positive attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita... pilihan ada di tangan anda.

'Berusahalah melakukan hal biasa dengan cara yang luar biasa'



apabila bermanfaat, mohon Sebarluaskan hal ini kepada teman anda...
www.caracariuang.com
www.ratazel.com
www.internet-tutorials.co.cc
DKI Jakarta 12000
IndonesiA

Belajar menjadi orang Goblok Ala Bob Sadino

Pasti Anda bingung dengan judulnya, 'goblok' kok dipelajari!

Awalnya saya juga bingung, tapi setelah bertemu langsung dengan Om Bob(pangilan akrab Bob Sadino), baru percaya bahwa statement itu benar.

Bob Sadino terkenal dengan pengusaha yang 'Nyleneh' gaya dan pola pikirnya. Sejak dari jaman Soeharto, dia terkenal dengan 'kostumnya' yang selalu bercelana pendek. Begitulah cara Om Bob bertemu dengan semua presiden negeri ini.

Di kediamannya di kawasan Lebak Bulus sebesar 2 hektar, dia membuat kami pusing dengan statement-statement nya yang super Nyleneh. Misalnya dia tanya,"Menurutmu kebanyakan orang bisnis cari apa Jay?" Spontan kita jawab,"Cari untung om!" Kemu dian Om Bob balik menjawab,"Kalo saya cari rugi!"

Dia menjelaskan, kalo bisnis cari untung, apa selamanya untung? Sama juga kalo bisnis cari rugi, apa selamanya rugi? Maknanya adalah, rugi tak perlu ditakuti. Bahkan karyawan Kemchicks(pabrik daging olahan)dan Kemfarms (exportir sayur dan buah)
diijinkan untuk berbuat salah. Sampai-sampai ada karyawan yang pernah membuat kerugian US$ 5 juta dan masih bekerja sampai sekarang.

Goblok atau Pintar? Trus apa maknanya belajar 'Goblok'? Bukankah banyak orang pandai tapi tak berhasil dalam usaha atau bahkan melangkahpun tak berani. Om Bob bilang, kalo orang 'goblok' itu tak pandai menghitung, makanya lebih cepat mulai usaha. Kalau orang pinter, menghitungnya 'njlimet', jadi nggak mulai-mulai usahanya.

Orang 'goblok' berbisnis tidak berfikir urutan, sedangkan orang pinter, berfikir urut. Orang pintar tidak percayaan dengan orang lain, jadi semuanya mau dikerjain sendiri, seolah tak ada yang dapat menggantikan dirinya. Nah, kalau orang 'goblok', dia akan mencari orang pintar dan harus lebih pintar darinya, untuk menjalankan usahanya.

Orang pintar ketemu gagal, cenderung mencari kambing hitam untk menutupi kekurangannya. "Ehm, situasi ekonominya lagi down", atau "Pemerintah nggak mendukung saya", kata orang pintar. Lain hal dengan orang 'goblok', jika ketemu gagal, nggak merasa kalau dia gagal, karena dia merasa sedang 'belajar'. Bahkan Om Bob juga mengatakan bahwa dia sebagai orang 'goblok' tidak melakukan perencanaan usaha, target ataupun mengenal cita-cita. Namun sebaliknya, semua karyawannya harus memiliki target dan perencanaan. Buahnya, orang 'goblok' yang jadi bossnya orang pintar.

Itulah adilnya Tuhan menciptakan orang pintar dan orang 'goblok'. Masalahnya sekarang, siapa yang merasa pintar, siapa yang merasa goblok? Trus, enakan mana jadi orang pintar atau orang 'goblok'? Jika Anda semakin bingung dengan tulisan saya, artinya bagus,berarti Anda mulai ....Goblok!
Kalau Anda emosi, berarti Anda pintar. Itu juga kata orang Om Bob lho..!

Filosofi 'goblok' Bob Sadino, dia ibaratkan seperti air sungai yang sedang mengalir. Ketemu batu di depan, ya belok kanan atau belok kiri. Namun seperti air di sungai, kitapun harus siap dikencingi, dibuangi sampah dan kotoran-kotoran yang lain. Jadi, pilih mana? GOBLOK atau PINTAR?

"Pengusaha tak harus pintar dalam segala hal. Tapi harus pintar mencari orang pintar"

Monday, February 9, 2009

Akhirnya dan akhirnya

Sore hari di srondol.
Akhirnya bisa juga kusempatkan menulis beberapa bait kata di blog ini.
Dan akhirnya juga hampir berakhir diklat prajabatan ini. Sudah 8 hari aku berada di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan atau yg lebih dikenal dengan LPMP di daerah Srondol semarang, Jawa Tengah.
Memang benar kata nenek, kita akan merasa kehilangan setelah semua pergi,ketika semua berlalu. Banyak orang berbeda disini, dan tentunya dengan sifat yang berbeda pula. Tapi disini kita banyak belajar dengan perbedaan itu. Prajabatan ini bukan hanya sekedar mencari surat kelulusan sebagai tanda kelaikan untuk diangkat menjadi PNS.
Berada di tengah-tengah mereka aku merasa mulia, ya status Dosen yang mereka sandang membuat aku merasa punya semangat untuk terus belajar tanpa henti. Di tengah-tengah mereka aku selalu merasa punya tanggung jawab yang sama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Satu minggu lagi waktu untuk terus berproses, sekiranya semangat harus tetap ada sampai kapanpun.
Cita-cita, harapan, dan mimpi-mimpi akan mulia jika dibarengi dengan usaha dan kerja keras. Semoga Allah selalu menjaga hati ini untuk selalu berteguh diri. Hiduplah mulia di dunia dan akhirat.